Sewaktu pulang sekolah, dan aku betemu dengannya
disebuah angkutan umum. Dan berlanjut pada tugas wawancara, dan aku
mewawancarainya sebagai siswa berprestasi disekolah. Namun, pertemuan itu
membuat aku semakin penasaran akan dirinya, dan sering merasa aneh bilamana
bertemu dengannya.
Kami
pun bertemu kembali, dalam sebuah tempat les, temanku menanyakan namanya, dan
akupun dapat lebih mengenalnya dalam sebuah jejaring sosial facebook, perasaan
aneh pun timbul pada diriku, entah apa yang terjadi jika dia berada didekat ku
rasanya hati ini berdebar begitu keras, tanpa mata melihatnya.
Aku
bersama vidi semakin dekat hingga kini, namun entah apa yang Tuhan rencanakan
untuk kami berdua, beberapa kali kami ingin menyatukan perasaan itu, pastilah
ada halangan, dia yang diancam lah, orang ketiga lah, dan hingga akhirnya
sampai saat ini aku dengannya hanyalah sebatas sahabat, dan seorang adik dengan
kakaknya.
Rasa
ingin memilikinya sebetulnya masih sangat amat besar, hingga kini dia tlah
menemukan seorang yang ia cintai, rasanya tidak adil untukku, yang dari dulu
sangat amat ingin memiliki cintanya namun semua hanyalah mimpi untukku.
Kebahagiaan yang selama ini aku inginkan tlah dia beri, menjadi seorang wanita
yang sempurna saat berada disampingnya, namun semua itu hanyalah mimpi, mimpi
yaa mimpi tidak akan menjadi sebuah kenyataan yang membahagiakan pula, jika
memang semua itu hanya mimpi biarkan aku tertidur selamanya agar bisa terus
menikmati semua mimpi indah itu.
Kecewa
amatlah besar saat dia memilih yang lain untuk memiliki cintanya, namun itulah
yang harus aku terima dengan lapang dada. Entah sampai kapan aku harus terus
dibayang-bayangi olehnya dan semua kenangan itu. Sering kali aku mencoba untuk
mencintai yang lain, namun hasilnya tetap sama, tidak bisa. Mungkin hati ini
terlalu mencintainya, sebetulnya hingga saat ini pun tak ada satupun orang yang
bisa menggantikan posisinya dalam hati ini. Adapun yang mampu namun pada
akhirnya tetap pada dirinya, vidi.
Cinta
pertama, yaap dialah cinta pertamaku, apakah dia juga yang akan menjadi cinta
terakhirku? Yaah semoga saja, setiap doa yang kuucapkan pastilah selalu
tercantum namanya. Tak lupa doa untuk kebaikan kami berdua, yang sebenarnya aku
sangat ingin dialah yang menjadi tulang rusukku. Namun, semua itu kuasa Tuhan,
manusia hanyalah bisa berusaha tetapi tetap yang menentukan segalanya adalah
Tuhan. Tapi, entah mengapa hati kecilku selalu yakin dialah yang terakhir
untukku, dan yang terbaik untukku.
Hingga
saat ini aku sedang menyukai orang lain pun, entah apa yang terjadi aku tetap
yakin kalau vidilah yang akan membahagiakan ku kelak. Yaa semoga saja ini bukan
hanya sekedar angan-anganku saja. Semoga Tuhan mendengar do’a ku ini yang pasti
sangat membahagiakan untukku.
Dengan
dia yang selalu ada untukku, saat aku sedih, senang, dan apapun itu. Dan selalu
bisa membuat senyum ku kembali lagi, sungguh dia yang selalu bisa membuatku
bahagia walau sering menyakitkan. Akupun tak mengerti dengan semua itu,
mungkinkah semua yang aku rasa akan benar-benar menjadi kenyataan? Yaa, semoga
saja.
Andai
diapun tahu yang aku rasa selama ini, selama aku mengenalnya. Hanya dia yang
bisa mengisi palung hatiku, walau setelah dia, aku sering merasa jatuh cinta,
namun rasanya mereka tak seperti dia, yang selalu memberi warna-warna indah
dalam hidupku. Tak seperti kepedulian dia, yang selalu menyelimuti kehidupanku,
tak seperti kehadiran dia yang selalu memberikan kebahagiaan yang sederhana
untukku, tak seperti dia yang selalu bisa mengembalikan senyum dan semangatku.
Ingin
rasanya aku ungkapkan semua ini, namun aku takut jika dia mengetahuinya dia
akan pergi dari hidupku. Dan aku tidak inginkan itu, “sungguh matiku hidupku
kan selalu membutuhkan kamu” ucapku dalam hati. Tak akan pernah membuat diriku
menyesal karena telah menyayanginya. Karena dialah keindahan dihidupku, dialah
warna dalam hidupku.