Sabtu, 28 Juli 2012

Cinta Pertama ...


Sewaktu pulang sekolah, dan aku betemu dengannya disebuah angkutan umum. Dan berlanjut pada tugas wawancara, dan aku mewawancarainya sebagai siswa berprestasi disekolah. Namun, pertemuan itu membuat aku semakin penasaran akan dirinya, dan sering merasa aneh bilamana bertemu dengannya.
            Kami pun bertemu kembali, dalam sebuah tempat les, temanku menanyakan namanya, dan akupun dapat lebih mengenalnya dalam sebuah jejaring sosial facebook, perasaan aneh pun timbul pada diriku, entah apa yang terjadi jika dia berada didekat ku rasanya hati ini berdebar begitu keras, tanpa mata melihatnya.
            Aku bersama vidi semakin dekat hingga kini, namun entah apa yang Tuhan rencanakan untuk kami berdua, beberapa kali kami ingin menyatukan perasaan itu, pastilah ada halangan, dia yang diancam lah, orang ketiga lah, dan hingga akhirnya sampai saat ini aku dengannya hanyalah sebatas sahabat, dan seorang adik dengan kakaknya.
            Rasa ingin memilikinya sebetulnya masih sangat amat besar, hingga kini dia tlah menemukan seorang yang ia cintai, rasanya tidak adil untukku, yang dari dulu sangat amat ingin memiliki cintanya namun semua hanyalah mimpi untukku. Kebahagiaan yang selama ini aku inginkan tlah dia beri, menjadi seorang wanita yang sempurna saat berada disampingnya, namun semua itu hanyalah mimpi, mimpi yaa mimpi tidak akan menjadi sebuah kenyataan yang membahagiakan pula, jika memang semua itu hanya mimpi biarkan aku tertidur selamanya agar bisa terus menikmati semua mimpi indah itu.
            Kecewa amatlah besar saat dia memilih yang lain untuk memiliki cintanya, namun itulah yang harus aku terima dengan lapang dada. Entah sampai kapan aku harus terus dibayang-bayangi olehnya dan semua kenangan itu. Sering kali aku mencoba untuk mencintai yang lain, namun hasilnya tetap sama, tidak bisa. Mungkin hati ini terlalu mencintainya, sebetulnya hingga saat ini pun tak ada satupun orang yang bisa menggantikan posisinya dalam hati ini. Adapun yang mampu namun pada akhirnya tetap pada dirinya, vidi.
            Cinta pertama, yaap dialah cinta pertamaku, apakah dia juga yang akan menjadi cinta terakhirku? Yaah semoga saja, setiap doa yang kuucapkan pastilah selalu tercantum namanya. Tak lupa doa untuk kebaikan kami berdua, yang sebenarnya aku sangat ingin dialah yang menjadi tulang rusukku. Namun, semua itu kuasa Tuhan, manusia hanyalah bisa berusaha tetapi tetap yang menentukan segalanya adalah Tuhan. Tapi, entah mengapa hati kecilku selalu yakin dialah yang terakhir untukku, dan yang terbaik untukku.
            Hingga saat ini aku sedang menyukai orang lain pun, entah apa yang terjadi aku tetap yakin kalau vidilah yang akan membahagiakan ku kelak. Yaa semoga saja ini bukan hanya sekedar angan-anganku saja. Semoga Tuhan mendengar do’a ku ini yang pasti sangat membahagiakan untukku.  
            Dengan dia yang selalu ada untukku, saat aku sedih, senang, dan apapun itu. Dan selalu bisa membuat senyum ku kembali lagi, sungguh dia yang selalu bisa membuatku bahagia walau sering menyakitkan. Akupun tak mengerti dengan semua itu, mungkinkah semua yang aku rasa akan benar-benar menjadi kenyataan? Yaa, semoga saja.
            Andai diapun tahu yang aku rasa selama ini, selama aku mengenalnya. Hanya dia yang bisa mengisi palung hatiku, walau setelah dia, aku sering merasa jatuh cinta, namun rasanya mereka tak seperti dia, yang selalu memberi warna-warna indah dalam hidupku. Tak seperti kepedulian dia, yang selalu menyelimuti kehidupanku, tak seperti kehadiran dia yang selalu memberikan kebahagiaan yang sederhana untukku, tak seperti dia yang selalu bisa mengembalikan senyum dan semangatku.
            Ingin rasanya aku ungkapkan semua ini, namun aku takut jika dia mengetahuinya dia akan pergi dari hidupku. Dan aku tidak inginkan itu, “sungguh matiku hidupku kan selalu membutuhkan kamu” ucapku dalam hati. Tak akan pernah membuat diriku menyesal karena telah menyayanginya. Karena dialah keindahan dihidupku, dialah warna dalam hidupku.