Sabtu, 11 Agustus 2012

SIAPA TAHU NASIB SESEORANG?


Konon dahulu ada petani mempunyai seorang anak dan seekor kuda. Suatu hari, kuda petani itu melarikan diri. Para tetangganya menghibur agar si petani tidak bersedih. Mereka berkata, “alangkah malang nasibmu, kudamu melarikan diri!”
Si petani menjawab, “siapa dapat mengetahui nasib seorang, malang atau mujur.”
“tentu saja itu adalah nasibmu yang malang,” kata para tetangganya.
Seminggu kemudian, kuda petani itu pulang diikuti 20 ekor kuda liar. Para tetangganya datang untuk memberi selamat, “alangkah mujurnya nasibmu, kudamu telah pulang, bahkan membawa 20 kuda lain.”
Si petani berkata, “siapa dapat mengetahui nasib seseorang, malang atau mujur.”
Hari berikutnya, anak si petani menunggang salah satu kuda liar tersebut. Ia terjatuh dari kuda dan patah kakinya. Para tetangganya datang menghibur. Mereka berkata, “alangkah malang nasibmu.” Petani itu berkata, “siapa dapat mengetahui nasib seseorang, malang atau mujur.” Sebagian dari tetangga mulai jengkel lalu mereka berkata, “tentu saja itu suatu kemalangan, dasar orang tua bodoh!.” Seminggu kemudian, sepasukan tentara datang kedesa itu, mendaftar semua pemuda yang layak untuk diterjunkan dalam medan perang yang letaknya sangat jauh dari desa itu. Anak si petani yang patah kakinya tidak didaftar. Para tetangga datang untuk mengucapkan selamat, “alangkah mujurnya nasib anakmu. Ia tidak masuk dalam daftar wajib militer.” Si petani berkata “siapa dapat mengetahui kemujuran seseorang?!”

Sumber : Hikmah dari seberang, unknown Author, Pustaka Zawiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar