Sabtu, 24 Maret 2012

Bangkit dari Keterpurukan


Kita hidup didunia, pastilah selalu ada masalah yang selalu dihadapi, bahkan sampai membuat kita terpuruk. Salah kalau kita terus menerus terpaku dalam sebuah keterpurukan, jadikan semua yang kita hadapi itu adalah sebagai pelajaran hidup yang harus kita terima, dan jadikan semua itu sebagai jalan kita menuju lebih dewasa dari sebelumnya. Sekolah aja ada ujiannya kalau kita lulus yaa pasti naik kelas yang lebih tinggi, begitupun kehidupan.
Bertahan dalam keterpurukan itu  jalan yang salah, yang seharusnya kita lakukan adalah bangkit dari keterpurukan kita itu. Sulit memang, tapi kalau kita udah yakin ditambah ada niat semua itu akan sangat ringan dilakukan ko, inget tempatnya niat itu ada dihati. Tuhan tidak akan memberikan umatnya cobaan diluar kemampuan umatnya. Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini jika kita mau berusaha dan ditambah do’a.
Sama halnya seperti siswa SMA Negeri 3 Karawang yang satu ini “saat pertama kali saya merasakan jatuh cinta dan saya terus mencoba mengejar cinta itu, tapi ternyata saya harus menerima kenyataan bahwa saya harus kehilangan dia, saya sangat kecewa, saya terus mencoba bangkit dari keterpurukan saya itu. Dan seiring berjalannya waktu yaa saya bisa” ucapnya.
Keterpurukan adalah salah satu sikap yang salah, karena terpuruk banyak orang-orang yang mengakhiri hidupnya, yang sebenarnya semua itu pasti akan ada jalan keluarnya, hidup itu terlalu indah, janganlah berpikiran pendek dalam segala hal. Selalu positif tinking itu adalah suatu hal yang bisa kita lakukan untuk menjauhi keterpurukan. Di samping itu, banyak pula hikmah yang bisa kita petik mulai dari kesabaran diri dalam menghadapi masalah, berfikir kreatif dan aktif dalam rangka menyelesaikan masalah, dan yang paling penting adalah mengembalikan semuanya hanya kepada Allah semata, bukan kepada yang lain. Memang benar juga bahwa cobaan yang datang dari Allah itu tidak hanya berupa suatu “masalah” saja, namun terkadang dan bahkan sering suatu kenikmatan(kesenangan) yang kita anggap membahagiakan boleh jadi adalah suatu cobaan dari Allah. Tugas kita sebagai hambaNYA adalah bersabar dan bersyukur, cukup dua kata itu saja yang menjadi pegangan diri dalam menyikapi suatu kejadian yang menimpa diri kita. Bersabar dalam kesusahan dan kepayahan, serta bersyukur dalam kenikmatan dan kebahagiaan.
Okeh guys, kita tinggalin yang namanya terpuruk dan kita coba bangkit dari keterpurukan kita itu, untuk apa kita mengisi hidup kita yang sementara ini hanya untuk terus terpuruk, hidup hanya sekali lhoo…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar